Fakta komodo, hewan khas Indonesia
1. Kadal terbesar di dunia
Komodo adalah kadal terbesar dan tertinggi di dunia. Memiliki nama latin Varanus komodoenesis, jika dilihat dari fisiknya untuk komodo jantan punya bobot yang lebih besar dibandingkan dengan komodo betina.
Karena badannya yang besar, komodo memiliki pergerakan yang lambat yakni sekitar 8-10 kilometer per jam. Akan tetapi dalam kondisi terancam atau takut, mereka dapat lari hingga kecepatan 18 kilometer per jam.
2. Asal usul komodo
Dilansir dalam buku “Panduan Sejarah Ekologi Taman Nasional Komodo” oleh Arnaz Mehta Erdmann, salah satu teori mengatakan komodo berasal dari Asia atau Australia.
Hewan bernama latin Varanus komodoenesis ini melakukan migrasi dari Australia ke Kepulauan Timur Indonesia dan tiba di Pulau Flores 900.000 tahun yang lalu.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal PLOS One tahun 2009, Komodo punah dari Australia sekitar 50.000 tahun lalu. Proses migrasi ini diduga terjadi ketika ketinggian air laut lebih rendah 85 meter dibandingkan dengan kondisi di abad ke-21. Sehingga komodo dapat lebih mudah bermigrasi dari Flores ke pulau-pulau sekitarnya.
Di Indonesia, habitat komodo banyak ditemui di Pulau Komodo, Pulau Rinca, Pulau Gili Motang dan sebagian kecil di bagian utara dan barat Flores.
Dikutip dari jurnal berjudul Kajian Ekologi dan Status Keberadaan Komodo di Pulau Padar Taman Nasional Komodo karya Abdul Haris Mustari, dkk. komodo di Pulau Padar tak ditemukan lagi diduga karena masalah ekologi seperti menurunnya kualitas dan kuantitas makanan, air, dan satwa lain yang terkait dengan kehidupan komodo.
3. Komodo betina dapat berkembang biak tanpa kawin
Tahun 2006, peneliti memverifikasi bahwa komodo adalah hewan khas yang ada di negara Indonesia ini untuk betina dapat bereproduksi secara aseksual melalui proses yang disebut partenogenesis. Jika tidak ada jantan, komodo betina masih bisa bertelur.
Penelitian tersebut dilakukan pada dua kebun binatang di London yang merawat komodo betina tanpa pasangan. Beberapa telur dari cengkeramannya menegaskan bahwa tidak ada jantan yang berkontribusi pada pembuahan.
4. Indera penciuman yang kuat
Komodo dikenal memiliki indera penciuman yang kuat. Komodo diketahui dapat membau sampai jarak 5-11 kilometer. Mereka lebih mengandalkan indera pembau ketimbang penglihatan meskipun mereka memiliki penglihatan yang baik.
Ketika sedang membau, komodo akan menjulurkan lidahnya. Saat itu, mereka sedang menangkap partikel zat kimia dari tanah dan udara.