Perbedaan Geguritan Gagrak Anyar Dan Lawas

Geguritan merupakan puisi yang dibuat dengan bahasa Jawa. Geguritan ada dua macam yaitu geguritan gagrak anyar atau geguritan baru dan geguritan gagrak lawas atau geguritan kuno. Perbedaan geguritan gagrak anyar dan geguritan gagrak lawas adalah jika pada geguritan gagrak lawas masih menggunakan paugeran atau pathokan tertentu, sedangkan pada geguritan gagrak anyar tidak menggunakan pathokan tertentu atau bebas dalam pembuatannya. Biasanya pada geguritan gagrak lawas pencipta geguritan tidak diketahui dan pada geguritan gagrak anyar pencipta diketahui.

Cara-cara untuk menuliskan geguritan yang indah:

  • Pertama tentukan tema geguritan.
  • Pilih tembung atau kata-kata indah dan juga memiliki makna.
  • Berikan judul yang tepat disesuaikan dengan isi geguritan.

Dibawah ini merupakan perbedaan geguritan gagrak anyar dan lawas

Geguritan gagrak anyar

  • Tidak terikat aturan atau patokan
  • Jumlah suku kata setiap gatra bebas
  • Tidak dimulai dengan kata sun gegurit

Geguritan gagrak lawas

  • Dimulai dengan kata sun gegurit
  • Masih menggunakan aturan
  • Jumlah suku kata setiap gatra sama

Geguritan biasanya dibuat untuk mengungkapkan perasaan atau isi pikiran dari si pembuat geguritan (Panggurit). Geguritan dibuat menggunakan kata-kata singkat, padat, dan jelas namun juga memiliki makna yang baik. Geguritan yang baik juga mengandung pesan yang dapat digunakan sebagai teladan bagi yang membaca atau mendengar geguritan tersebut.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *